Selasa, 17 Juli 2012

Hukum Mad

Post oleh : Cokers Codri | Rilis : 20.11 | Series :


Pengenalan:
Mad (bahasa Arab: المد, "al madd") secara harfiah bermaknya melanjutkan atau melebihkan, secara istilah mad dapat diartikan sebagai tanda bunyi panjang dalam bahasa Arab (bunyi pendek menjadi bunyi panjang). Dari segi istilah ulama tajwid dan ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari huruf mad. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far'i. Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan ya' dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat.
Harakat adalah bunyi ketukan, panjang dalam mad di sebut alif.
Rumus:
1 alif = 2 harkat, 2 alif = 4 harkat, 2 ½ = 5 harkat, 3 alif = 6 harkat.
Harkat = bunyi ketukan.
Contoh: Jika salah satu mad panjangnya 2 alif, maka sama dengan 2 Harakat (ketukan).
Hukum Mad terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Mad Ashli ( ﺃﺻﻠﻰ   )
2. Mad Far’i (  ﻓﺮﻋﻰ   )


1. Mad Ashli ( ﺃﺻﻠﻰ   ) Ashli artinya : asal (asal muasal, asal mula kejadian)
Terbagi menjadi 1, yaitu :
a. Mad Thobi’i ( ﻃﺒﻴﻌﻰ )
Hurufnya ada tiga, yaitu :            وْ -ُ , يْ ِ- ,ا -َ
  • Alif mati sesudah fathah
  • Ya’ mati sesudah kasroh
  • Wau mati sesudah domah
Panjangnya : 1 alif = 2 harkat.
Cara bacanya dipanjangkan, satu alif atau dua harkat.
Contohnya :       ﻨُوْﺤِﻴْﻬَﺎ

2. Mad Far’i (  ﻓﺮﻋﻰ   )
Far’i artinya : bagian atau cabang
Terbagi menjadi beberapa yaitu :
a. Mad Wajib Muttashil (ﻤﺗﺻلٌ واﺠبٌ  )
Wajib artinya : harus, Muttashil artinya : dalam satu kata.
Mad Wajib Muttashil adalah apabila mad thobi'i  bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata, maka harus panjang 5 (lima) harkat.
Contohnya :
      إذاجآء , سوء

b. Mad Jaiz Munfashil ( ﺠاﺌﺯ ﻤﻨﻓﺻل )
Jiaz artinya : boleh, Munfashil artinya : di luar kata.
Mad Jaiz Munfashil adalah apabila mad thobi'i bertemu dengan huruf hamzah di lain atau luar kata (hamzah berupa huruf alif), maka dibaca panjangnya boleh 2, 4 atau 6 harkat.
Contohnya :
      مآ أنزل  , يأيّها

c. Mad Layin ( ﻠﻴﻥ  )
Lain artinya : lemas.
Hurufnya ada 2, yaitu :         وْ ,-َ يْ ِ-َ
  • Ya’ mati setelah fathah
  • Wau mati setelah fathah
Mad ini terjadi jika dihentikan (diwaqafkan) panjangnya 2 s/d 6 harakat.
Contohnya :
      عليهم  , يوم

d. Mad ‘Arid Lissukun ( ﻋاﺮﺾ ﻠﻠسّکوﻥ  )
‘Arid artinya : barulah, Lissukun artinya : di matikan.
Mad ‘Arid Lissukun adalah apabila ada huruf mad tobhi' bertemu dengan huruf hijaiyyah hidup tidak lebih dari satu  dan dihentikan (diwaqafkan), maka cara bacanya dipanjangkan terlebih dahulu baru dimatikan. Panjangnya 2 s/d 6 Harakat.

Contohnya :
   نستعين ۝,    عزيزحکيم


e. Mad ‘Iwad ( عوادٌ )
‘Iwad artinya : membuang tanwin.
Mad ‘Iwad adalah apabila ada fathah tain ( -ً ) yang menghadapi huruf alif di akhir kalimat (di waqafkan atau di hentikan), maka cara bacanya dipanjangkan 2 harkat.
Contohnya :
      عليماحکيما۝,    ﺛﻼﺛﺎ ﺛﻼ ﺛﺎ

f. Mad Badal ( بدلٌ )
Badal artinya : berdiri sendiri (sebagai pengganti huruf alif mati).
Mad Badal adalah apabila ada huruf hamzah ( أ ) bertemu huruf alif mati setelah fathah atau ya’ mati setelah kasroh, maka dibacanya panjang 2 harkat. Mad Badal sering juga dijumpai dengan fatah berdiri diatas alif, jika fatah berdiri bukan pada huruf alif maka bukan Mad Badal melainkan Mad Thobi'i.
Contohnya :
      أمنو , إيمان

g. Mad Shilah Qoshirah ( ﺻﻠﺔ قصيرﺓ )
Mad Shilah Qasirah adalah apabila ada huruf ha marbuthoh ( ه  ) bertanda dhomah terbalik atau kasrah berdiri yang didahului oleh huruf yang hidup, maka dibacanya panjang 2 harkat.
Contohnya :
كُلُّهُ

Note: Jika setelah mad silah menghadapi atau didahului huruf yang mati tidak jadi mad, dan dibaca biasa.Kecuali pada Sr. Al-Furqan 69 yang disebut "Mad Mubalagoh" dan dibaca panjang 2 harkat. Mad ini hanya terdapat disini saja.

h. Mad Shilah Thowwilah ( ﺻﻠﺔ ﻄﻮﻴﻠﺔ )
Mad Shilah Thowwilah adalah apabila ada huruf ha marbithoh ( ه  ) bertanda dhomah terbalik atau kasrah berdiri dan bertemu huruf hamzah (alif ), maka dibacanya boleh panjang 2 s/d 5 harkat.
Contohnya :
اِنَّهُ اَضْحَكَ

Note: Biasanya mad ini dicirikan dengan garis tegak panjang (bendera) diatas mad silah. Dan kedua mad silah ini jika dihentikan (diwaqafkan) maka dibaca mati.

i. Mad Lazim Mutsaqqal kalimi adalah apabila ada mad thobi'i bertemu dengan huruf yang bertasydid, maka dibacanya panjang 6 harkat.
Contohnya :
ﻮﻻﺍﻠﺿﺂ لّين

j. Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi
Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi adalah apabila ada mad badal bertemu dengan huruf yang disukun, maka dibacanya panjang 6 harkat.
Contohnya :
ﺁﻠﺌن       

k. Mad Lazim Harfi Mushba' (ﻻﺯمْﺤﺮﻒِﻣشبعٌ  )
Mad Lazim Harfi Mushba' adalah huruf-huruf yang ada pada permulaan surat-surat Qu'an mesti dibaca panjangnya 6 harkat. Hurufnya ada 8:
ن ق ص ع س ج ك م

Contohnya :
يٰس ٓ , قٓ

Note: Huruf yang ada tanda benderanya yang harus dibaca panjang.

l. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah huruf-huruf yang ada pada permulaan surat-surat Qu'an mesti dibaca panjangnya 2 harkat. Hurufnya ada 5:
ح ي ط ه ر

Contohnya :
حٰم ٓ  , طٰهٰ

Note: Huruf yang ada tanda benderanya yang harus dibaca panjang, karena merupakan Mad Lazim Harfi Mushbah.

m. Mad Tamkin ( ﺘﻣکﻴﻥ )
Mad Tamkin adalah apabila ya kasrah bertasydid (يِّ  ) menghadapi ya mati ( يْ  ), maka dibacanya panjang 2 harkat.
Contohnya : يحُيِّيْکُمْ

Note: Jika sesudah mad tamkin adalah huruf hidup, maka boleh dibaca 2 s/d 6 harkat.

n. Mad Farqu
Mad Farqu adalah apabila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid. Panjangnya 6 harkat.

Contohnya: قُلْ ا ٓلذَّكَرَيْنِ

  • Sumber: Buku Tajwid

google+

linkedin